Sepatuku di Sita Guru BP #SelamatHariGuru2013 #cerpen

Sepatuku di Sita Guru BP, Terimakasih Guruku #SelamatHariGuru25/11/2013

Sepatu ku di ambil di sita oleh bu guru BP

Waktu itu hari senin hari dimana hari paling membosankan hari paling malas hari hari hari yang paling tidak kami sukai di banding hari-hari yang lain. HARI SENIN ya hari di mana kami harus berangkat lebih awal dari rumah membuat kami harus bangun lebih pagi, senin jam masuk di sekolah yang berbeda dari jam masuk hari lainya, setengah tujuh pagi (pukul: 06.30) kami harus sudah berada di sekolah sebelum pagar di tutup.


Pagi itu senin aku bangun kesiangan ibu ku lupa membangunkan ku, karna bangun kesiangan semua serba terburu-buru di muali dari mandi hanya satu dua tiga gayung mengguyur badan ku. menggunakan seragam, membereskan buku-buku yang mau di bawa ke sekolah hari ini, sampai mie goreng telur mata sapi kesukaan ku tak sempat ku makan, aku bergegas ke garasi mengambil sepatu lalu ku keluarkan sepeda besarku, ya aku bersepeda ke sekolah, ku ayuh kencang sepeda besarku. besar untuk seukuran badan ku yang kecil, aku masih SD kelas 4. ku lihat jam di tangan ku jam yang di belikan oleh ayah ku untuk hadiah ulang tahun ku walau tidak begitu bagus tapi sangat bermanfaat buat ku dan aku suka. jam 6 lebih 15menit terlihat arah jarum jamnya. aku semakin mengayuh kencang pedal sepeda besar ku.

Dan ternyata aku terlambat tiba di sekolah, untuk pak satpam mau membukakan pintu pagar sekolah, aku memasuki parkiran sekolah. Upacara bendera pun sudah di mulai, aku lari sekencang-kencangnya langsung masuk barisan anak kelas 4, untung walikelas ku tidak melihat ku baru memasuki barisan. ngos-ngsan nafasku. teman sekelas ku tiba-tiba ada yang menceletuk. 
"upang, mana dasi mu dan topi mu juga?
aku    : aaaah sambil medesah nafas sepertinya ketinggalan topi dan dasi ku ("aduuh mati aku bisa kena hukum hari ini")

Upacara bendera hari senin ini pun berakhir di lanjutkan pemeriksaan perlengkapan upacara, ya rutinitas pengecekan pelengkapan upacara memang sudah menjadi teradisi dan peraturan sekolah ku, topi dasi sepatu harus berwarna hitam. Aku cek semua perlengkapan seragam ku, topi dan dasi ku ketinggalan sudah pasti aku terkena sangsi, minimal paling ringan meyapu dan membuang kotak-kotak sampah kecil di setiab kelas lalu membuangnya di pembuangan sampah terakhir di halaman belakang.

Pemeriksaan perlengkapan seragam pun di muali dan di awali dengan pemeriksaan barisan kelas satu dan barisan kelas selanjutnya berurutan, terlihat satu, dua, tiga yang keluar dari dalam barisan. Sekarang waktunya kelas ku kelas 4, dari depan tak ada yang kulihat keluar dari barisan, kepala ku pun tertunduk ("wah sepertinya hanya aku yg akan keluar dari barisan kelas 4 dan menerima sangsi"). UPANG,..mana topi dan dasi mu. aku kaget mendengar suara ibu guru BP memanggil nama ku. 

aku : iya bu, i i i ini bu ketinggalan di tas bu, ("ini hanya alasan ku saja agar nanti ketika aku bilang ketinggalan topi dan dasi ku bisa sedikit meyakinkan bahwa aku lupa")
ibu guru BP : coba kamu ambil
aku : iya bu (akupun berlari ke dalam kelas lalu kembali lagi ke barisan) di tas tidak ada bu (dengan kepala menunduk)
ibu guru BP : kalo begitu kamu keluar dari barisan dan bergabung dengan teman-teman mu yang tidak melengkapi perlengkapan seragamnya.
aku : iya bu,..(aku berjalan menuju barisan di bawah tiang bendera)

eh sebentar upang, kamu kesini dulu (terdengar ibu guru BP memanggil). Sepatu mu kenapa putih?, aku menunduk melihat sepatu ku, astaga aku baru sadar kalau aku salah menggunakan sepatu yang seharusnya berwarna hitam untuk hari senin-kamis, warna putih hanya di gunakan ketika hari jumat dan sabtu.

aku : iya bu maap saya lupa
ibu guru BP : ah kamu dari tadi alasan saja, lupa lupa
aku : maaf ibu saya tadi bangunya kesiangan, ibu saya lupa membangunkan
ibu guru BP : tidak usah banyak alasa, dan jangan salahkan ibu mu yang tidak membangunkan mu, itu salah mu
aku : iya ibu,..
ibu guru BP : kalau begitu kamu membuat barisan sendiri di sebelah barisan mereka 
aku : iya bu

habislah aku, aku di pisah dari barisan anak-anak yang melanggar sangsi, sepertinya akan ada hukuman tambahan yang akan aku kerjakan.. haaaahhh menghela nafas panjang. setelah membereskan urusanya di barisan di sebalah ku ibu guru BP pun melangkah menuju arah ku.

ibu guru BP : upang kamu tau kenapa kamu di pisah dari barisan upacara dan di pisah dari barisan anak-anak yg melanggar lainya
aku : iya bu, saya tidak memakai topi dan dasi, dan juga saya memakai sepatu putih yang harusnya di pakai di hari jumat dan sabtu, hari senin-kamis memakai sepatu hitam.
ibu guru BP : nah itu kamu tau kalau sepatu putih di gunakan di hari jumat dan sabtu, terus kenapa kenapa kamu pakai hari ini dan dalam pelaksanaan upacara lagi.
aku : iya ibu maaf saya lupa, karena bangun kesiangan, saya terburu-buru saya lupa semuanya, dasi, topi dan sepatu putih yang saya pakai
ibu guru BP : karena kamu menggunakan sepatu putih, terpaksa ibu sita sepatu mu selama kegiatan sekola berjalan, nanti kalau sudah jamnya pulang sekalah baru kamu boleh mengambilnya kembali
aku : iya bu. (aku pun melepas sepatu putih ku)
ibu guru BP : kamu ikuti teman-teman mu yang lain menyapu halaman dan membersihkan sampah-sampah di depan kelas.
aku : iya ibu

Ah rasanya aneh di sekola tidak menggunakan sepatu, serasa jadi ayam, nyeker ketika jalan tidak menggunakan alas kaki, dan rasanya malu juga. Ahhh sudahlah biarkan saja..aku berlari menyusul teman-teman yang lain yang sedang meyapu dan membersihkan sampah-sampah di depan kelas. Setela selesai aku menyelesaikan hukuman ku aku pun bergegas menuju kelas untuk mengikuti pelajaran-pelajaran yang ada di jadwal hari senin.

tengtengteng,....
dan terdengar sorak soraya murit-murit, yeeee.. waktunya pulang. berhamburan semua murit-murit keluar dari dalam kelas. hanya aku yang tidak ikut berlari keluar, aku memilih duduk di kelas menunggu semua murit sudah keluar semua, ketika sudah keluar semua dan sekola terlihat aga sepi, aku pun keluar, aku menuju ruang kantor guru BP, ya ruang kantor guru BP terpisah dengan guru-guru yang lainya.
Pemisi ibu..
ibu guru BP : iya masuk upang, mau ambil sepatu ya
aku : iya ibu
ibu guru BP : duduk dulu sini, dengarkan ibu baik-baik ya, besok jangan sampai mengulangi kesalahan hari ini, perlengkapan upacara tidak di bawa dan menggunakan sepatu putih. Cobalah untuk tidak tidur terlalu larut malam, jam 9 malam harus sudah tidur biar kamu tidak kesiangan, dan cobalah belajr mualai besok jangan ketergantungan kepada ibu mu yang membangunkan kamu, iya kalau ibu mu selalu inga, kalau ibu mu lupa ya akan seperti ini kejadianya. Kamu tergesah-gesah semua jd berantakan semua terlupakan, dan bila kamu setelah menjalankan sholat subuh jangan tidur lagi lebih baik kamu membuka buku pelajaran, mempersiapkan perlengkapan sekolah mu. Yasudah,..ini sepatu mu. dan ingat pesan ibu "jangan sampai terulang lagi kejadian hari ini"
aku : iya ibu, terimakasih. Saya pamid pulang dulu...





1 komentar: